efek

Sabtu, 08 Januari 2011

ANDAI LIDAH BERTULANG

Kata Aa Gym, “Lidah adalah amanah” bicara amanah bararti sesuatu yang akan dimintai pertanggung jawaban di mahkamah ALLAH nanti, lidah adalah titipan ALLAH dan setiap titipan harus dijaga agar pada saat dikembalikan nanti gak cacat, iya yang harus dijaga karena apa yang keluar dari mulut saya gak bisa ditarik kembali, dan sepanjang yang saya ingat, dosa dosa yang sering saya lakukan adalah dosa lidah ini, saya yang sering bicara seenaknya gak memandang apakah orang lain luka atau tidak dengan ucapan saya, keluar dari mulut saya bercanda tapi tetap menusuk memasuki hati yang mendengar ucapan saya, dan sepanjang yang saya ingat memang yang paling sulit adalah menjaga kata kata yang bak meteor meluncur tanpa mampu saya tahan :) “dasar bawel lo De” iya bawel pernah menjadi nama tengah saya :)
Kini saya mencoba merenung, seberapa sering orang orang yang saya sayangi pergi meninggalkan saya karena saya tak mampu menjaga ucapan, seberapa sering lidah saya menjadi lebih tajam mengiris iris hati hingga daging merah bernama hati itu berdarah darah karena pahitnya ucapan saya, seberapa sering saya menyesal karena kata kata yang keluar dari mulut mungil saya telah menjadi bumerang dan membuat kebaikan yang telah saya lakukan hilang dalam sekejap hanya karena sepatah dua patah kata yang tak mampu saya jaga, meluncur menghunus dan meninggalkan luka, nauzubillahimindzalik …
Sungguh lidah tak bertulang, bergerak lincah bak penari jaipong yang mengikuti irama gendang  
Jadi kini saya mengerti benar kata guru mengaji saya bahwa manusia selalu berada di antara hidayah ALLAH dan tipu daya setan karena kelengahan sedikit saja, setan mampu bisa menjerumuskan seseorang ke dalam lembah yang akan menyia-nyiakan bahkan merusak hidup seluruh hidup hamba, seberapa sering saya melihat orang orang hebat pada awalnya dan nista diujung hidupnya hanya karena terpeleset lidah alias salah bicara, termasuk saya yang sumbu sabarnya pendek yang gak bisa dipancing dikit langsung emosi dan pengennnya nyerocos, kalo gak buru2 di bekel :P
Mulutmu harimaumu” pepatah lama yang masih terus berlaku, tak lekang oleh waktu, harimau itu binatang buas yang mampu menerkam, hanya harimau lebih beruntung karena terkamannya hanya memakan mangsanya sedang mulut saya mampu menerkam orang orang yang saya sayangi, diri saya sendiri bahkan mungkin hati Ayah saya :(
Kemudian saya mulai berpikir benar adanya bahwa tak ada satu patah kata pun yang saya ucapkan luput dari pendengaran ALLAH, tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut mungil saya melainkan dengan sangat pasti harus saya pertanggung-jawabkan di hadapan ALLAH kelak, maka benarlah para guru mengatakan bahwa sebaik-baik dan seberuntung- beruntungnya manusia adalah orang yang sangat mampu memperhitungkan dan memperhatikan setiap kata yang diucapkannya.
Sungguh, alangkah sangat beruntungnya orang yang MAMPU menahan setiap kata-kata yang diucapkannya, alangkah sangat beruntungnya orang yang menahan diri dari kesia-siaan dalam berkata- kata dan menggantinya dengan berdzikir kepada ALLAH, memenuhi lidah dengan istighfar agar setan tak mampu nempel dan ikut ikutan nyerocos :)

Mulai sekarang jangan biarkan lidah kita menjadi tempat kesia siaan, menjadi alat setan untuk menyakiti hari orang lain dan menjadi harimau yang menerkam siapa saja, termasuk menerkam kita sendiri… DIAM lah jika tidak tahu, DIAM lah ketika tak mampu jujur, DIAM lah tapi bukan diam ngelamun jorok karena DIAM nya kekasih ALLAH adalah DIAM dzikir, dan bicaranya kekasih ALLAH adalah bicara dakwah

Subhanallah sungguh diam tak pernah salah, andai lidah bertulang pasti tak ada dusta yah, kan berat tuh buat ngomong, kalau dusta kan, habis dusta pertama harus dusta kedua dan seterusnya, berat lah :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar