efek

Senin, 07 Maret 2011

Ancaman Kesehatan di Balik Sikap Pesimistis

 Sering merasa tidak percaya diri dalam menghadapi berbagai situasti? Bisa jadi Anda memiliki sikap pesimistis. Jika hidup Anda sering dihantui sikap pesimistis, sebaiknya jangan disepelekan.

Memandang 'gelas setengah penuh' atau 'gelas setengah kosong' alias bersikap pesimistis ternyata berasal dari genetik. Peneliti menemukan tingkat molekul yang disebut neuropeptida Y (NPY) berhubungan langsung dengan rasa pesimistis seseorang.

Orang tingkat NPY lebih rendah memiliki sifat lebih negatif dan sulit menghadapi situasi stres. Umumnya, mereka juga lebih rentan terhadap depresi.

Tim di Universitas Michigan percaya jumlah NPY di otak telah diprogram secara genetik. Para peneliti mempelajari hasil citraan resonansi fungsional dari aktivitas otak yang mengucapkan kata-kata netral maupun negatif. Para relawan dengan NPY rendah, akan menanggapi subjek negatif dengan aktivitas kuat di korteks prefrontal, bagian otak terlibat dalam pengolahan emosi. Sedangkan subyek dengan NPY tinggi menunjukkan respons yang jauh lebih kecil.

Dalam tes kedua, masing-masing relawan dihadapkan pada stres dengan menyuntik larutan garam yang mengakibatkan rasa nyeri. Tingkat rasa sakit yang telah disesuaikan untuk setiap orang dengan skala 1 sampai 10.

Hasilnya, mereka dengan NPY rendah bereaksi lebih negatif sebelum dan setelah rasa sakit. Mereka secara emosional lebih terpengaruh mengantisipasi rasa sakit. Ditemukan pula, relawan dengan NPY rendah lebih rentan terkena depresi.

Dr Brian Mickey, pemimpin studi dan psikiater menyatakan, "Kami berharap studi menuntun ke arah penilaian individu terhadap risiko yang berpotensi kepada depresi dan kecemasan," ucapnya seperti dikutip Telegraph. Temuan dipublikasikan dalam Archives of General Psychiatry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar