efek
Selasa, 01 Maret 2011
Rahasia Kehidupan [RENUNGAN]
Kasihanilah Mereka
Seorang perempuan menjawab ketukan pada pintu rumahnya, dan menemukan seorang laki-laki berwajah sedih.. Laki-laki itu berkata, "Saya minta maaf karena menganggu anda. Tetapi saya sedang mengumpulkan dana untuk sebuah keluarga malang yang masih tetangga kita.
Sang ayah baru kehilangan pekerjaannya, anak-anaknya kelaparan, barang-barang berharga mereka sudah habis dijual. Tidak lama lagi fasilitas air dan listrik mereka akan diputus, dan lebih buruk dari itu, mereka harus meninggalkan apartemen bila mereka tidak mebayar sewa petang hari ini."
"Saya senang sekali dapat membantu," kata perempuan itu dengan sungguh-sungguh.
"Tetapi siapakah anda ini?"
"Saya adalah pemilik apartemen itu," sahutnya.
Smiley...! Jangan mendorong orang lain berbuat baik demi keuntungan diri sendiri. Jangan menggugah rasa iba orang lain, karena terkadang diri sendiri yang perlu dikasihani.
Semangat dan Optimis
Anda pernah lihat iklan coca-cola di TV? Umumnya tema dari iklan-iklan Coca-Cola adalah optimisme. Coba lihat iklan yang menggambarkan anak-anak yang ingin bermain layang-layang, tetapi angin tak mau bertiup. Mereka nampak putus asa, tetapi setelah minum sebotol Coca-Cola, harapan dan semangatnya muncul kembali.
Menjalani kehidupan juga seperti itu. Tak perlu bersusah hati atau putus asa, bila menghadapi kesulitan. Bila kita mampu menjalani kehidupan dengan bersemangat, maka beban seberat apapun akan terasa ringan. Bila kita tak pernah kehilangan harapan dan selalu optimis, kita akan selalu menemukan jalan keluar dari suatu masalah.
Tapakkan Langkah Pertama
Semua tujuan yang telah anda tulis takkan terwujud bila anda tak mau
mengambil langkah pertama. Bagian terberat dalam sebuah perjalanan adalah keberanian untuk menapakkan langkah pertama. Seluruh inti tercapainya keberhasilan terletak pada saat anda memulainya. Begitu anda telah memulai, keraguan sirna, ketakutan memudar, kekhawatiran memupus. Semua itu terkalahkan oleh keberanian.
Tak mudah bagi setiap penyair untuk menuliskan kata pertama pada puisinya. Tak mudah bagi setiap pelukis untuk menyapukan goresan pertama pada kanvasnya. Tak mudah bagi setiap komponis untuk menekan tuts nada pertama pada gubahannya. Langkah pertama adalah batu ujian terberat bagi keberanian anda. Bahkan, bangun di pagi buta terasa berat. Namun anda harus melakukannya atau kehilangan cercah pertama mentari.
Antusias
Hiduplah dengan penuh antusiasme. Hadapi sesuatu denganhasrat untuk terpesona. Dunia ini sudah begitu menakjubkan.
Jangan biarkan anda menyia-nyiakan pandangan untuk meregukrasa kagum. Yang anda perlukan adalah responsi yang spontan.Ada baiknya anda sedikit mengurangi pertimbangan dan
penilaian anda mengenai positif atau negatif.
Sikap antusias hanya membutuhkan dan hanya melihat sisi positif dari segala sesuatu.Ini bukan masalah agar anda tampak bersemangat dan ceriadalam menjalani jalur keberhasilan anda. Namun, ini akanmeringankan anda dari hal-hal yang mengkhawatirkan.
Tak ada gunanya melihat dan mencemaskan sisi negatif. Pikiran anda terlalu jernih untuk dibebani dengan prasangka-prasangka.
Kini, biarkan rasa kagum dan imajinasi memenuhi benak anda.
Anda Dan Sang Pencipta
Orang sering sulit dimengerti, tidak pikir panjang dan selalu memikirkan diri sendiri, namun demikian ... ampunilah mereka.
Bila anda baik hati, orang mungkin menuduh anda egois, atau punya mau, namun demikian ... tetaplah berbuat baik.
Bila anda sukses, anda akan menemui teman-teman yang tidak bersahabat, dan musuh-musuh sejati anda, namun demikian ...teruskan kesuksesan anda.
Bila anda jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu anda; namun demikian ... tetaplah jujur dan tulus hati.
Hasil karya anda selama bertahun-tahun dapat dihancurkan orang dalam semalam; namun demikian ... tetaplah berkarya.
Bila anda menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada yang iri; namun demikian ... syukurilah kebahagiaan anda.
Kebaikan anda hari ini gampang sering dilupakan orang; namun demikian ... teruslah berbuat kebaikan.
Berikanlah yang terbaik dari anda dan itu pun tidak akan pernah memuaskan orang, namun demikian ... tetaplah memberi yang terbaik.
Pada akhirnya ....
Perkaranya adalah antara anda dan Sang Pencipta...dan bukan antara anda dan mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar