Para ilmuwan telah menemukan sejenis hormon yang diproduksi tubuh dan mungkin merupakan kunci dari rahasia panjang umur. Uniknya, semakin kaya raya, semakin banyak hormon itu dalam tubuh.
Dalam suatu riset bertajuk English Longitudinal Study of Ageing melibatkan ribuan orang berumur 50 tahun ke atas ilmuwan dari University College London menemukan sebuah zat bernama dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS). Hormon itu diklaim dapat memperpanjang umur, dan berdasarkan penelitian, DHEAS dalam jumlah yang lebih banyak ada pada mereka yang hidup makmur.
Para peneliti, seperti dikutip Daily Mail, menganjurkan agar di masa depan jumlah hormon itu bisa diperbanyak dalam tubuh lewat tablet atau suntikan.
Profesor Sir Michael Marmot yang memimpin penelitian itu mengatakan bahwa jumlah hormon itu dapat meningkat jika hidup lebih memuaskan. Tingginya tingkat hormon itu berhubungan dengan jumlah latihan fisik yang lebih banyak dan hidup aktif dengan banyak hiburan, kesenangan, keluarga, dan sahabat. Semua relatif bisa didapat jika Anda cukup makmur.
Hormon itu disekresi oleh kelenjar adrenalin yang terletak di atas ginjal. Produksi hormon itu sangat tinggi pada masa kecil dan masa muda sebelum secara teratur menurun ketika memasuki masa tua. Pada usia 80 tahun, produksi hormon itu hanya 10 persen dari puncaknya ketika usia remaja.
Tingkat DHEAS dalam tubuh berhubungan dengan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk mengatasi beban mental, terutama pada laki-laki. Para peneliti juga menemukan meningkatnya hormon kedua, faktor pertumbuhan serupa insulin I (IGF-I), pada mereka yang lebih makmur.
Dua hormon itu membantu mengontrol reaksi untuk mengatur berbagai proses dalam tubuh seperti pencernaan, sistem kekebalan, suasana hati, dan penggunaan energi.
Para ilmuwan itu menyatakan, terlalu dini untuk mengatakan tingginya hormon DHEAS akibat meningkatnya tingkat kemakmuran seseorang.
Tetapi Michael yakin, manfaat dari kemakmuran seperti pola makan, kendali yang baik atas kesehatan, kurangnya stress, seringnya melancong, berolah raga, dan kesenangan lainnya akan meningkatkan jumlah DHEAS dalam tubuh,
Ia menekankan, meningkatkan jumlah hormon itu tidak semudah menelan pil atau memakai suntikan.
"Hemat saya, ini adalah masalah yang lebih besar dan termasuk di dalamnya pilihan-pilihan yang disediakan oleh kemakmuran," kata Sir Michael.
Tingkat hormon itu dihitung dengan menganalisis sampel darah lebih dari 1.000 relawan berusia di atas 50 tahun. Para relawan itu telah dipantau sejak tahun 2004.
"Kami menemukan, campuran sosial yang jelas dalam beberapa indikator kesehatan yakni orang yang kurang makmur lebih cenderung menderita obesitas, tingkat latihan fisik yang rendah, tingginya konsumsi rokok, rendahnya konsumsi buah, dam cenderung lebih banyak menderita hipertensi dan diabetes,"lanjut Michael.
"Temuan baru bahwa hormon DHEAS dapat meningkatkan harapan hidup juga diikuti oleh unsur sosial seperti, rendahnya tingkat kemakmuran berarti rendahnya tingkat hormon DHEAS. Saya yakin, ini pertama kalinya hubungan ini diidentifikasi," papar Michael lagi.
Studi yang sama sebelumnya menunjukkan adanya kaitan antara kemiskinan dan risiko obesitas, besarnya lingkar pinggang, serta ukuran lain kualitas kesehatan yang rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar