efek

Rabu, 27 Oktober 2010

Inilah Yang Diinginkan Wanita Dari Pria

Wanita dan seks merupakan paduan yang menarik bagi seorang pria. Tapi harus disadari bagi pria sejati, wanita bukanlah hanya sekedar obyek seksual. Wanita adalah pasangan seksual yang juga memiliki keinginan dan kebutuhan yang relatif sama dengan pria.

Meskipun kebutuhan itu disampaikan dengan cara yang agak berbeda karena perbedaan fisik maupun psikis antara wanita dan pria. Perbedaan ini membuat kadang sang pria salah dalam mengapresiasikan keinginan seksualnya untuk memuaskan pasangan.

Beberapa pengakuan wanita di bawah ini mungkin akan membuat anda sedikit membuka mata, bahwa ada beberapa hal yang harus anda perhatikan agar wanita pasangan anda menjadi semakin lengket dengan anda.

Pengakuan Leni, seorang karyawati berumur 24 tahun

“Pasangan saya selalu melakukan hal yang keliru di dalam melakukan antisipasi ketika saya mulai mencapai klimaks. Dia selalu mempercepat goyangan dengan begitu bernafsunya sehingga momen orgasme saya yang indah itu tidak berbekas. Seharusnya lelaki itu mengerti dan tahu apa yang harus dilakukannya apabila wanita mulai mencapai klimaks, yaitu memperlambat goyangan pada sikap gerakan yang hampir diam, dan kemudian mulai menggerakkan penisnya lagi secara perlahan-lahan sehingga gesekan penis di dalam vagina akan terasa begitu menggelitik berbaur dengan rasa klimaks yang baru saja tercapai sehingga kenikmatan yang saya peroleh, saking nikmatnya, akan sulit untuk saya ungkapkan dengan kata-kata.

Sering terlintas dalam pikiran saya ternyata orgasme yang saya peroleh melalui masturbasi jauh lebih nikmat dibandingkan dengan orgasme yang diperoleh dari penis laki-laki semacam yang di atas karena dengan cara masturbasi saya dapat merasakan kontraksi di dalam vagina dengan cara mengurangi sentuhan atau gerakan tangan saya ketika saya akan mulai klimaks”,

Pengakuan Nina, seorang ibu rumah tangga berumur 31 tahun

“Pada umumnya setiap lelaki mengetahui bahwa payudara wanita adalah daerah sensitif untuk meningkatkan gairah birahi wanita disamping clitoris. Selain sensitif untuk meningkatkan gairah birahi juga merupakan daerah yang rawan menerima rasa sakit. Kebetulan payudara saya ukurannya termasuk ukuran besar, dan suami saya sangat senang memainkan payudara saya baik sebelum maupun selama bersetubuh. Kalau mengisap puting payudara saya, dia lakukan lama sekali dan kalau dia sudah akan mencapai orgasme remasan-remasannya pada payudara saya begitu liar sehingga rasa nikmat hilang menjadi rasa sakit yang akibatnya saya selalu ingin segera mengakhiri acara persetubuhan ini.

Sudah sering saya katakan padanya bahwa kalau dia meremas-remas payudara saya terlampau keras saya hanya merasakan rasa sakit bukan rasa nikmat. Suami saya menjawab, bahwa hal itu pasti akan selalu terjadi karena payudara kamu begitu besar dan sangat merangsang untuk diremas dengan keras dan ekspresi wajah saya katanya kelihatan menyukai hal tersebut.

Padahal bagi hampir semua wanita, kalau puting payudara ini dihisap atau dikulum terlampau lama maka puting payudara itu akan menjadi keras dan sensitivitasnya menjadi berkurang. Waktu saya ngobrol mengenai hal ini dengan teman saya yang kebetulan juga memiliki ukuran payudara yang besar, diapun ternyata mempunyai masalah yang sama dengan pasangannya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa wanita yang memiliki payudara besar akan lebih sering menderitanya dibandingkan dengan kenikmatannya yang diperoleh oleh wanita yang hanya memiliki payudara yang berukuran sedang.

Karena mungkin saja dalam benak pikiran laki-laki, tersimpan pikiran bahwa wanita dengan payudara yang berukuran besar itu menyenangi perlakuan yang lebih untuk payudaranya sehingga lelaki pasangan kita itu selalu dengan rakus dan kasar mempermainkan payudara wanita yang berukuran besar. Pikiran semacam itu salah sama sekali! Terlepas dari besar kecilnya ukuran payudara wanita, perlakuan yang lembut dan liar (bukan kasar) atas payudara itu akan memberikan rangsangan yang luar biasa sekali, dan jauh dari rasa sakit. Akibat dari hal ini, sudah lama saya jarang mencapai orgasme kalau bersetubuh dengan suami saya, pelarian saya untuk mencapai orgasme adalah melalui vibrator”.

Pengakuan Hesti, seorang sekretaris berumur 23 tahun

“Pasangan saya kalau bersetubuh tidak pernah bisa lama atau menunggu saya dalam mencapai orgasme. Tapi untungnya saya tetap bisa puas dan akhirnya mencapai orgasme dengan kualitas orgasme yang dapat membuat saya benar-benar puas. Yang dia lakukan apabila dia sudah klimaks adalah mencabut penisnya dari vaginaku, dan segera dia memasukkan dua jari tangannya, yaitu jari telunjuk dan jari manis, ke dalam vaginaku dan menggosok dengan gerakan memutar secara perlahan clitoris-ku dengan jempolnya. Kemudian dia menggantikan peran jempol tersebut dengan lidahnya untuk berputar-putar di atas clitoris-ku sambil jari-jarinya digerakan keluar masuk menggesek bagian dalam vaginaku. Dengan apa yang dia lakukan, saya tidak pernah dapat bertahan lama, klimaks dengan kenikmatan yang sensasional”

Pengakuan Lina, seorang asisten front office manajer sebuah hotel berbintang di Bandung berumur 25 tahun

“Sulit mendapatkan pria, apakah dia bujangan atau sudah married yang menguasai ‘The Art of Sex’. Setiap saya mau mencapai klimaks akibat foreplay yang dilakukan oleh sang pria tanpa sadar biasanya saya suka nyerocos ngomong ngelantur seperti teriak, “aadduuh.., Lina hampir keluar” atau “Ohh.., Lina nggak tahan lagi”, dan yang semacamnya. Mendengar erangan Lina semacam itu sang pria pasti langsung memasukan penisnya sekaligus dengan tekanan yang keras. Bukannya saya mencapai klimaks tapi malah rasa sakit yang saya dapatkan dan gairah saya jadi menurun karena caranya itu.

Seharusnya pasangan Lina tahu bahwa erangan dan teriakan Lina seperti ini ditanggapi dengan memasukan penisnya secara ‘gentle’, tekan perlahan tapi lakukan sedalam mungkin, kemudian gerakan dengan teratur tetapi tidak terlalu cepat. Kalau si pria melakukan hal seperti ini, maka akan terasa sekali bagaimana kepala penis membuka bibir vagina yang berusaha masuk ke dalam dan otomatis lubang vagina akan membesar dan bertambah basah sehingga dengan mudah dan nikmat penis itu akan masuk semuanya ke dalam vagina, yang pasti tidak lama kemudian si Lina akan mencapai orgasme.


Pengakuan Winda, seorang wanita berumur 22 tahun.

“Pada saat malam pertama, Winda dan suami melakukan hal yang biasa dilakukan oleh pengantin baru lainnya, mereka sama-sama masih baru dalam hal ini. Sedikit rasa sakit yang Winda alami adalah sewaktu unjung penis suami Winda menekan untuk berusaha masuk ke vagina Winda. Setelah ujung penisnya berhasil masuk, suami Winda tidak kesulitan untuk menekan masuk seluruh batang penisnya ke vagina Winda tanpa menimbulkan rasa sakit sedikitpun di vagina Winda. Gerakan dan goyangan Winda muncul secara tidak terkontrol akibat rasa nikmat merasakan goyangannya.

Setelah selesai kita bersetubuh, beberapa saat suami Winda termenung seolah-olah memikirkan sesuatu. Akhirnya dia berkata bahwa dia merasa heran bahwa Winda tidak menjerit dan tidak mengeluarkan setitik daraHPun sewaktu diperawanin malah menurutnya Winda bergoyang liar menikmatinya. Winda merasa sakit hati dan sedih sekali dituduh bahwa Winda sudah biasa bersetubuh, padahal itu adalah yang pertama kalinya Winda bersetubuh. Winda jelaskan kepada pacar Winda bahwa kejadian bersetubuh yang tadi itu adalah yang pertama buat Winda. Tapi kelihatannya suami Winda tidak begitu mempercayainya. Padahal Winda sendiri tidak yakin dan tidak tahu kalau dia itu masih benar-benar jejaka dalam artian belum pernah bersetubuh sama sekali sebelumnya.

Sejak kejadian itu suami Winda makin aneh kelakuannya. Meskipun hati Winda begitu sedih dan sulit untuk menerimanya, tetapi Winda dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa dia tidak sepenuhnya mencintai Winda. Dia hanya mencintai selaput dara Winda tetapi tidak mencintai Winda secara keseluruhan. Lelaki semacam ini sebaiknya dijauhi oleh para wanita. Lelaki semacam ini egonya sangat tinggi, kelakuannya kelak hanya akan membuat kita sebagai wanita tersiksa batin saja. Kalau seorang laki-laki betul-betul tulus mencintai seorang wanita, tentunya dia akan mencintai wanita tersebut secara keseluruhannya. Apalagi dalam hal ini Winda telah menjelaskan kepadanya bahwa dia adalah pria yang pertama bersetubuh dengan Winda”.


Kesimpulan:

Buat para lelaki/suami jadikanlah pengalamanku ini untuk menjaga agar pacar/istri itu tidak mencari penis lain dengan jalan selalu berusaha untuk memahami keinginan wanita dalam hal bersetubuh. Wanita sulit untuk mengutarakan keinginannya yang macam-macam dalam hal bersetubuh karena rasa malu dan takut kalau dicap yang tidak-tidak. Tawaran dan inisiatif melakukan variasi baru dalam hal bersetubuh sebaiknya datang terlebih dahulu dari pihak laki-laki. Kalau hanya sekedar memasukkan penis ke dalam vagina, aku kira hampir semua lelaki tidak perlu belajar, secara alami pasti bisa.

Yang perlu dipelajari oleh para lelaki adalah bagaimana caranya agar selalu dapat memberikan suasana dan variasi baru pada setiap kesempatan bersetubuh, dimana variasi-variasi tersebut juga dapat diterima oleh pasangannya sehingga acara bersetubuh tersebut tetap diliputi rasa gairah, tidak monoton dan membosankan untuk dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar