Cinta adalah sebuah kata yang memiliki sejuta makna dari mereka yang sedang mengalaminya. Cinta lahir sebagai wujud kasih sayang Tuhan kepada makhluk-Nya. Jadi bisa dikatakan bahwa cinta itu anugerah dari Sang Maha Pecinta. Namun sudahkah kita cinta kepada Dzat yang memberikan anugerah cinta? Berikut ini adalah tanda-tanda dari seseorang yang cinta kepada Allah atas anugerah cinya yang dikaruniakanNya;
1. Katsrah Adz-Dzikir (banyak berdzikir)
1. Katsrah Adz-Dzikir (banyak berdzikir)
Hadith : Dari Abu Darda ra berkata Rasulullah SAW bersabda :
"Allah benar-benar akan membangkitkan segolongan manusia pada hari kiamat, di wajah mereka ada cahaya dan mereka berada di atas mimbar-mimbar dari mutiara. Mereka itu bukan para nabi dan syuhada tapi manusia iri kepadanya."
Ada seorang arab yang berdiri di atas lututnya dan bertanya :"Wahai Rasulullah, beritahukanlah sifat-sifat mereka agar kami mengenal mereka." Beliau menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, berasal dari kabilah yang berbeza, dari negeri yang berbeza, mereka berkumpul untuk berdzikir kepada Allah". (Riwayat Ath-Thabrani).
2. Al-I’jaab (kagum)
Dalam hubungan cinta kepada Allah, kita sentiasa mengagumi ke-Maha Besar-an Allah SWT misalnya lewat ciptaanNya yang beraneka ragam bentuk.
3. Ar-Ridhaa (rela)
Rela meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan menjalankan apa yang diperintahkanNya, meski itu tidak enak. Dan yakinlah bahwa apa yang dilarang Allah pasti ada sebabnya. Ciri cinta yang lain adalah ketika hati kita rela dengan yang dicintai dan juga rela berkorban bagi yang dicintainya. "Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan rasul-Nya Itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin". (QS At Taubah :62)
4. At-Tadhhiyah (siap berkorban/pengorbanan)
Pengorbanan kita kepada Allah ditunjukkan dengan apa? Apakah kita sudah berqurban? Contoh kisah pengorbanan ini adalah kisah Nabi Ibrahim ketika diminta menyembelih anaknya Nabi Ismail. Sekarang kembali lagi kepada kita, sudahkah kita berkorban baik itu jiwa, raga maupun harta di jalan Allah. Karena mencintai Allah dan Rasul-Nya akan melahirkan sikap rela berkorban karena berkorban adalah konsekuensi dari rasa cinta kepada sesuatu.
2. Al-I’jaab (kagum)
Dalam hubungan cinta kepada Allah, kita sentiasa mengagumi ke-Maha Besar-an Allah SWT misalnya lewat ciptaanNya yang beraneka ragam bentuk.
3. Ar-Ridhaa (rela)
Rela meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan menjalankan apa yang diperintahkanNya, meski itu tidak enak. Dan yakinlah bahwa apa yang dilarang Allah pasti ada sebabnya. Ciri cinta yang lain adalah ketika hati kita rela dengan yang dicintai dan juga rela berkorban bagi yang dicintainya. "Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan rasul-Nya Itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin". (QS At Taubah :62)
4. At-Tadhhiyah (siap berkorban/pengorbanan)
Pengorbanan kita kepada Allah ditunjukkan dengan apa? Apakah kita sudah berqurban? Contoh kisah pengorbanan ini adalah kisah Nabi Ibrahim ketika diminta menyembelih anaknya Nabi Ismail. Sekarang kembali lagi kepada kita, sudahkah kita berkorban baik itu jiwa, raga maupun harta di jalan Allah. Karena mencintai Allah dan Rasul-Nya akan melahirkan sikap rela berkorban karena berkorban adalah konsekuensi dari rasa cinta kepada sesuatu.
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya Karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya".(QS Al Baqarah:207)
5. Al-Khauf (takut)
Takut disini adalah takut hanya kepada Allah. Tidak ada yang lain.. Ketika menghadapi kemungkaran janganlah kita takut untuk menghadapinya. Takutlah hanya kepada Allah dan hadapilah itu baik dengan lisan maupun dengan tangan. Contoh lainnya adalah takut kepada Allah kerana mempunyai harapan agar mengabulkan doa kita dan kerananya kita senantiasa merasa cemas apakah Allah mengabulkan doa kita.
6. Ar-Rajaa (mengharap/ penuh harapan)
Cinta juga diwujudkan dalam bentuk mengharap kepada sesuatu yang dicintainya tersebut. Harapan kepada Allah melalui doa biasanya dilakukan kerana ada sesuatu keinginan yang perlu disampaikan kepada yang dicintai yaitu Allah. Misalnya adalah mengharap rizki yang cukup dan barokah.
7. Ath-Thaa’ah (mentaati)
Mentaati yang dicintai juga adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT. Kecintaan kita kepada Allah haruslah membawa kita pada ketaatan kepada-Nya. Rela meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan menjalankan apa yang diperintahkanNya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar